Wati Konepu wa'u Lalo Ra

Oleh: SUHARDIN,S.Pd.,M.M.

"Wati konepu wa'u lalo ra": Sebuah peringatan mendalam dari leluhur Bima yang ditujukan kepada mereka yang ingkar janji. Pepatah ini bukan sekadar rangkaian kata, melainkan sebuah cerminan etika dan nilai luhur yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Bima. Secara harfiah, "Wati konepu wa'u lalo ra" bermakna, "belum mulai (melaksanakan), sudah langsung (melanggar)". Pepatah ini menggambarkan situasi di mana seseorang belum lagi melangkah untuk memenuhi janji atau komitmennya, tetapi sudah terlebih dahulu menunjukkan tanda-tanda ketidaksetiaan atau bahkan secara terang-terangan melanggarnya.

Pepatah ini menekankan pentingnya konsistensi dan integritas dalam setiap tindakan dan ucapan. Bagi masyarakat Bima, sumpah atau janji adalah sesuatu yang sakral. Ketika seseorang mengucapkan sumpah, entah itu di hadapan para tetua adat atau di hadapan Tuhan, ia tidak hanya berjanji kepada manusia, tetapi juga kepada alam semesta dan nilai-nilai luhur yang dipegang teguh. Melanggar sumpah adalah tindakan yang sangat tercela dan merusak tatanan sosial.

"Wati konepu wa'u lalo ra" juga menjadi alat kontrol sosial. Ketika seseorang menunjukkan inkonsistensi, pepatah ini berfungsi sebagai pengingat agar ia kembali ke jalan yang benar. Pepatah ini juga menjadi sebuah teguran yang halus namun tajam. Ia mengingatkan bahwa janji yang diucapkan harus dijaga dengan segenap hati dan jiwa, bukan hanya sekadar kata-kata.

Dalam konteks modern, di mana komitmen seringkali mudah diucapkan namun sulit dipertahankan, pepatah "Wati konepu wa'u lalo ra" relevan untuk dijadikan renungan. Ia mengajarkan kita untuk tidak gegabah dalam berjanji dan harus memikirkan konsekuensinya. Integritas bukanlah tentang apa yang kita katakan, tetapi tentang apa yang kita lakukan.

Pepatah ini juga relevan dalam dunia politik, bisnis, dan bahkan hubungan personal. Berapa banyak janji-janji politik yang belum sempat terealisasi sudah diingkari? Berapa banyak kesepakatan bisnis yang belum sempat berjalan sudah dilanggar? Dan berapa banyak sumpah setia yang belum sempat diwujudkan sudah dikhianati?

Pepatah "Wati konepu wa'u lalo ra" adalah warisan kearifan lokal Bima yang mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang konsisten, berintegritas, dan bertanggung jawab atas setiap janji dan komitmen yang kita buat. Ia mengajarkan bahwa tindakan harus sejalan dengan ucapan, dan sebuah janji adalah hal yang harus dijaga sampai akhir.